TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan 6,1 Magnitudo yang mengguncang dari Laut Jawa, 53 kilometer barat laut Jepara, dirasakan hingga pantai selatan Jawa dan bahkan Pulau Bali dan Nusa Tenggara Barat. Uniknya, getaran gempa itu justru dilaporkan tak dirasa sebagian masyarakat yang ada di Jepara.
Hal itu terungkap lewat komentar atau balasan atas informasi gempa itu yang disampaikan lewat akun BMKG di twitter. "Aku orang Jepara kok sama sekali ngga kerasa ya?" seperti dicuitkan pemilik akun @Awwwfff. Komentarnya itu lalu disahut oleh @rozakil_, "Sama, tau ada gempa malah dr temen2 luar daerah yg nanyain."
Beberapa yang lain yang mengaku tinggal di Jepara memberi kesaksian serupa. Di antaranya adalah @yeahnowigoget yang mengatakan, "Aku yg di Jepara kok ngga kerasa? Padahal daritadi di kamar." Cuitannya mendapat reply dari beberapa yang lain lagi dengan isi yang sama.
Pengalaman itu berbeda dengan banyak netizen lainnya di Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali yang rata-rata menyatakan bisa sangat merasakan gempa itu cukup keras. Sebagian yang di Yogyakarta bahkan mengingatkan pada kejadian gempa darat yang pernah mengguncang Yogyakarta pada 2006 lalu.
Berdasarkan informasi yang dibagikan BMKG, gempa Jepara terjadi pukul 05.54.44 WIB. Gempa sekuat 6,1 Magnitudo itu terekam berasal dari kedalaman 578 kilometer. "Tidak berpotensi tsunami," seru BMKG lewat akun twitter resminya.
Dalam keterangan tertulis yang dibagikannya kemudian, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sedang untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, masyarakat diimbau periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan.